Allah mensyariatkan kita untuk meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan yang terkutuk
"Mintalah perlindungan kepada Allah dari Syaithan yang terkutuk". (Q.S. An-Nahl: 98)
Termasuk dalam kata syaithan disini adalah Iblis la'natullah 'alaihi, yang merupakan sang pimpinan tertinggi syaithan, sekaligus nenek moyang mereka.
Alloh ta'ala menangguhkan kematiannya sampai hari kiamat. Dengan umur yang begitu panjang di dunia ini tidak henti-hentinya ia mengajak kedalam kemunkaran.
Siapakah Iblis itu ?
Kenapa ia bisa menjadi makhluk yang sangat dimurkai oleh Allah ta'ala?
Dahulu iblis termasuk penduduk surga, tetapi Allah Yang Maha Mengetahui batin Iblis yang dipenuhi kesombongan.
Merupakan sebuah hikmah Allah untuk menampakkan kebusukan Iblis ini. Allah pun berkehendak menguji Iblis. Karena dengan ujian akan terpisahkan antara yang baik dengan yang buruk. Maka, Allah menciptakan Adam Alaihissalam dari tanah, kemudian Allah memerintahkan Iblis dan para malaikat untuk bersujud kepada Adam.
Allah berfirman :
"Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam, maka mereka pun bersujud (kepada Adam) kecuali Iblis, ia enggan dan menyombongkan diri dan termasuk dari orang-orang yang kafir". (Q.S. Al-Baqarah: 34)
Yang patut kita cermati dan kita renungkan adalah, apa sebab Iblis berani melakukan hal tersebut?
Dua perkara yang menjadi sebab pokok, adalah :
SIKAP SOMBONG
Allah berfirman : "ia enggan dan menyombongkan diri dan ia termasuk dari orang-orang yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 34)
Kesombongan yang ada pada Iblis inilah akar penyakitnya, penyakit jiwa yang akan menghalangi seseorang dari masuk ke dalam Surga, sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya, "Tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya sedikit kesombongan". (HR.Muslim)
Allah juga berfirman :
"Itulah negeri akhirat yang kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan". (QS. Al-Qashash: 83)
MENDAHULUKAN HAWA NAFSUNYA DARI PADA PERINTAH ALLAH
Iblis beralasan tatkala ia enggan sujud kepada Adam,
"Apakah aku harus bersujud kepada seseorang yang engkau ciptakan ia dari tanah?" (QS. Al-Isra': 61)
Alloh juga menghikayatkan ucapannya, "Aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedang Engkau ciptakan dia dari tanah".(QS. Al-A'raf: 12)
Dalam prasangka dan akal Iblis, dirinya lebih baik dan mulia daripada Adam. Dimana, Adam nerasal dari tanah sedangkan Iblis berasal dari api. Iblis mengira bahwa api lebih baik dari tanah. Sehingga, makhluk yang diciptakan dari api tidak pantas untuk tunduk bersujud dan mengangungkan makhluk yang Allah ciptakan dari tanah. Dari sini kita ketahui bahwa ia lebih mendahulukan hawa nafsu, akal dan pendapatnya daripada tunduk terhadap perintah Allah.
Berbeda dengan keadaan para malaikat yang lebih mendahulukan ketundukan terhadap perintah Allah daripada akal dan pendapat mereka. Padahal, sebelumnya mereka pun tidak setuju atas penciptaan Adam. Mereka mengatakan kepada Allah :
"Mereka (malaikat) berkata, 'Apakah Engkau akan menjadikan di sana orang-orang yang merusak dan menumpahkan darah sedangkan kami senantiasa memujiMu dan mengagungkanMu?" (QS. Al-Baqarah: 30)
Para pembaca yang budiman, marilah perhatikan diri kita masing-masing apakah kita selama ini terjangkiti dengan penyakit ini.
Sungguh, kita dapat memahami dengan sekelumit pembahasan ini bahwa makhluk akan dilaknat oleh Allah, dijauhkan dari surganya, dan berhak mendapat adzab Allah disebabkan sikap sombong -yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia- serta lebih mengedepankan hawa nafsunya daripada tunduk terhadap perintah Allah.
Wallahuta'ala 'alam
Semoga Allah SWT menyelamatkan kita dari penyakit hati ini, sesungguhnya kepada-Nya lah tempat kita mengadu dan meminta pertolongan.
sumber